• Jasa IT Komputer & Pengobatan AL-Hijamah (Bekam) ODT Sosial - Member of International ODT Society (IODTS)
  • Buka : Jam 9 - 15 , Libur : Hari Jumat/Minggu/Besar
  • Alamat : Komp.Peruri Jl. Duta Kav.89 No 17, Sudimara Timur Ciledug Tangerang
  • (Dekat Gedung serba guna Komp.Peruri - Jl. H. Mencong - 50 Meter)
  • Contact hub: 35929408
  • Minggu, 07 Juli 2013

    ASTHMA

    (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya membuat seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir, karena hal itu akan lebih memicu terjadinya sesak nafas. Udara yang segar dan bersih tentunya akan membuat paru-paru anda sehat, karena udara yang dihirup merupakan udara yang belum banyak tercemar atau bercampur polusi.

    Penyebab Penyakit Asma

    Hingga saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan. Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti Polusi Udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya parfum) dan olahraga.

    Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami Infeksi Saluran Pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali. Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya Faktor Keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota keluarga tersebut.

    Gejala Penyakit Asma

    Gejala-gejala yang dapat diamati pada penderita penyakit asma diantaranya adalah :
    • Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma.
    • Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).
    • Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.
    • Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..
    • Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
    • Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

    Pengobatan Penyakit Asma

    Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi di kemudian hari atau kambuh-kambuhan. Penanganan dan pemberian obatobatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan Hydrocortisone, syrup ventolin Salbutamol atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

    Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.

    Namun, Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati. Jadi langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktorfaktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.



    Penyembuhan Penderita penyakit Asthma dengan ODT (oxidant drainage therapy)

    Secara teori dalam penyembuhan dengan hijama atau yang sudah kami up gread dengan konsep ODT (oxidant drainage therapy) seorang penderita penyakit Asthma adalah karena adanya timbunan oxidant di patolgi Paru sehingga mengakibatkatkan sirkulasi darah di paruterganggu asupan makan ke Paru tidak berjalan yang mengakibatkan paru aus atau rusak yang berakibatsuatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya membuat seseorang mengalami sesak nafas.. Dengan dikeluarkan oxidant yang tertimbun di daerah Paruyang membikin sempit pembuluh darah dan menghalangi suplay makanan ke Paru spontan lancar, peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale dan sesak nafas akibat penyempitan saluran nafas,spontan hilang dan nafas kembali normal.